Rekening Tunggal, Simbol Loyalitas Tanpa Batas
Setiap manusia akan cenderung kuat merawat hal-hal terbaik pada masa lalu. Menyukai nostalgia untuk peristiwa berkesan. Manusia pandai menyenangkan dirinya dengan mempermainkan ingatannya. Untuk hal-hal berkesan, selalu ada tempat untuk bersembunyi dari timbunan ingatan yang kian bertambah setiap saat.
Satu ciri masa lalu yang dinikmati adalah masa lalu yang sering diceritakan. Dan satu ciri masa lalu yang akan abadi adalah masa lalu yang dituliskan. Manusia yang menuliskan ingatannya tidak berarti mencoba melawan takdir akan fananya segala apa yang ada di dunia.
Saya punya banyak sekali hal berarti dalam hidup di masa lalu dan begitu pula saat sekarang. Bila hendak mengingat semuanya, maka saya musti menggali ingatan. Salah satu dari banyak hal berarti itu adalah kesempatan untuk berkuliah di perguruan tinggi negeri di Makassar. Sebagai anak rantau yang hidup berjarak dengan keluarga, maka kehidupan kota yang sudah berkonotasi buruk sejak dari kampung musti disiasati dengan segala kemampuan dan kesempatan yang ada.
Jangan coba-coba berbicara tentang susahnya bersekolah jika belum pernah merasakan jadi anak kos-kosan dengan biaya hidup pas-pasan dan kiriman dari kampung yang selalu datang entah kapan. Sebabnya karena ibu saya petani yang single parent yang harus bertarung hidup demi delapan saudara kandung saya yang lain.
Biaya kuliah saya bersumber dari hal-hal tidak terduga yang selalu diyakini oleh ibu saya. Ada banyak susah di masa kuliah itu, masa yang ketika susah pun mutlak dinikmati. Tidak ada jalan keluar untuk berbahagia bila hidup semasa kuliah habis untuk digerutui hanya karena soal isi rekening yang tak pernah tersisa. Nah cerita soal rekening inilah yang ingin saya urai sedikit disini.
Semasa kuliah saya hanya punya satu nomor rekening. Rekening tunggal andalan yang saya dapatkan sepaket dengan kartu mahasiswa saya di Universitas Negeri Makassar sewaktu menjadi mahasiswa baru. Kartu mahasiswa yang sekaligus kartu ATM ini dikeluarkan oleh Bank Negara Indonesia atau BNI, bank terbaik dan teramah bagi anak rantau. Ramah, karena sangat rendahnya biaya administrasi bulanan yang diterapkan. Saran saya, bila anda mahasiswa rantau dan berusia di bawah 25 tahun, maka pakailah rekening BNIΒ Taplus Muda. Jenis tabungan ini memiliki fitur yang sangat relevan bagi kehidupan seorang mahasiswa rantau.
Kartu mahasiswa yang juga kartu ATM BNI inilah yang menjadi satu-satunya jalur lalu lintas keuangan satu arah yang saya miliki. Di awal-awal menjadi mahasiswa, ketika segala kebutuhan keuangan bergantung total pada kiriman ibu, maka melalui kartu mahasiswa inilah segala kemudahan dapat saya syukuri.
Orang tua di kampung yang lebih dulu mengaplikasikan SMS Banking BNI tak perlu repot ke kota mengantri untuk urusan semacam ini. Di saat-saat tuntutan dana begitu mendesak, saya juga tidak perlu repot-repot mencari ATM. ATM BNI begitu mudah dijangkau dimana saja, apalagi dengan adanya label ATM Bersama, maka menarik kiriman tidak perlu ada alasan untuk menunda.
Lalu, cerita menarik lainnya terkait kartu mahasiswa-ATM BNI ini adalah ketika saya lupa dimana meletakkan buku tabungan rekening kartu ATM BNI tersebut hingga akhirnya berstatus hilang, tetapi saya acuh untuk mengurusnya. Buku tabungan rekening tersebut sebenarnya tidak begitu sering saya gunakan dalam transaksi, sebab sebagaimana yang saya katakan di awal, bahwa kartu ATM BNI tersebut adalah lalu lintas keuangan satu arah, dimana saya hanya menerima dan hampir tidak pernah mengirim dana melalui kartu ATM BNI tersebut.
Hingga suatu kali, ketika saya mendapat rejeki dari arah yang tidak disangka, saya musti menyimpannya di tempat yang aman, dimana lagi kalau bukan di rekening tunggal BNI yang saya miliki itu. Meski tanpa buku tabungan, saya selalu merasa yakin dan aman dengan dana yang saya simpan itu. Bank BNI sama sekali tidak memberi keraguan akan hal itu.
Ada lagi satu poin yang tidak boleh saya lewatkan di kesempatan mengungkit masa lalu di jaman mahasiswa ini, bahwa kartu mahasiswa yang sekaligus kartu ATM BNI tersebut tetap saya gunakan meskipun saya telah bukan lagi mahasiswa. Regulasi penarikan kembali kartu mahasiswa di kampus saya tidak begitu ketat sebagai syarat kelulusan, sehingga kelebihan dan kemudahan-kemudahan dari fitur kartu ATM-Mahasiswa tersebut tetap layak untuk dipertahankan dan menjadi kartu pamungkas penghuni dompet selama hampir sepuluh tahun lamanya.
Hampir sepuluh tahun, saya menikmati dan menggunakan kartu mahasiswa-ATM BNI tersebut. Dari yang semula hanya jalur lalu lintas keuangan satu arah menjadi lalu lintas keluar masuk yang utama. Saya heran, kartu mahasiswa ini masih bisa digunakan di tahun ke sepuluh sejak dikeluarkan. Andai saja, bukan faktor fisik kartu yang sudah tidak memungkinkan lagi untuk digunakan, saya pasti masih tetap setia dengan satu kartu mahasiswa-ATM BNI itu. Sehingga saat ini, saya tetap menggunakan nomor rekening yang sama dengan nomor rekening bawan dari kartu mahasiswa, saya hanya mengkonversi tabungan menjadi tabungan BNI Taplus.
Beberapa kali juga kartu mahasiswa itu menyelamatkan saya dari deadline pembayaran sebuah transaksi. Terutama ketika hendak melakukan pembayaran transaksi online, seperti untuk pembelian tiket pesawat yang selalu ada batas waktu pembayarannya atau saat berbelanja online. Di saat saldo rekening tak mencukupi, maka Bank BNI yang menyediakan ATM untuk setoran tunai menjadi solusi terbaik menyelesaikan soal semacam ini.
Pengalaman saya menjelajahi banyak tempat, hanya Bank BNI yang menyediakan ATM setoran tunai terbanyak, yang tersedia bahkan di tingkat kecamatan. Saya ingat, waktu itu saya berada di Pelabuhan PLBL Liem Hie Djung, Tanah Merah, Nunukan, Kalimantan Utara. Lalu, tiba-tiba sebelum menaiki speedboat, saya dihubungi adik yang sedang berkuliah di Makassar dan meminta tolong untuk ditransferkan dana secepatnya sebelum tenggak waktu pembayaran SPP. Maka saya pun bingung, bagaimana menyelesaikan urusan ini, sebab saldo di rekening BNI tidak mencukupi untuk ditransfer melalui SMS Banking. Ternyata sekitar pelabuhan ada ATM BNI setoran tunai. Saat itulah, saya menyaksikan bagaimana keseriusan Bank BNI melayani dan memenuhi kebutuhan nasabah bahkan di tempat yang tidak saya duga akan ada ATM setoran tunai disana.
Pengalaman-pengalaman bersama kartu mahaiswa-ATM BNI itulah yang menjadikan saya selalu setia dan loyal pada Bank BNI. Sebab, hal-hal berjasa dalam hidup kita selalu punya tempat untuk dikenang, dihargai, dan diceritakan. Mungkin tidak semua orang gampang menyepelekan, tetapi hampir semua gampang melupakan. Satu keburukan biasanya akan menghapus seribu kabaikan sebelumnya. Begitu pula dengan kartu mahasiswa yang menjadi kartu ATM tunggal saya itu, meski pernah terhambat untuk penarikan tunai karena adanya batas tertentu saat hendak membeli laptop, tidak lantas menjadikan saya mengutuk keterbatasan itu. Sebab pilihan bijaksana selalu ada setiap kali kita ditimpah masalah.
Satu kekecewaan tidak harus melupakan sejuta kepuasan terdahulu. Maka pada siapa dan apa yang saja yang telah terlibat dalam kisah masa lalu, baik kesulitan yang diciptakan atau kebahagiaan yang ditimbulkan, kita hanya perlu berterima kasih lebih banyak. Bukankah pelajaran masa lalu adalah sebaik-baik batu loncatan.
Sehingga kepada kampus yang telah mengorbitkan saya ke dunia, Universitas Negeri Makassar dan Β kepada pihak Bank BNI 46 yang dengan segala kemudahan dan kemurahan hati melayani nasabah alias mahasiswa beruntung seperti saya, maka saya musti melipatgandakan rasa syukur dan terima kasih, pun saat ini saya masih bukan siapa- siapa dan belum punya apa-apa. Tetapi segala hal niscaya akan berubah oleh usaha, doa, dan optimisme. Salam loyalitas tanpa batas.
Gambar; Dokumentasi Pribadi
June 5, 2016 at 3:33 pm
sebelumnya saya belum pernah menggunakan kartu atm BNI, tapi sekarang jadi tahu tentang kartu ATM ini..
June 5, 2016 at 4:00 pm
Cocok nih buat mahasiswa macam hera. Dan jangan lupa follow official akun sosmed BNI. Banyak info dan kejutan-kejutan looh. πππ
June 6, 2016 at 9:39 am
ok kak
June 6, 2016 at 1:52 pm
Siiippp πππ
June 2, 2016 at 9:07 pm
Salam Loyalitas Tanpa Batas!!
sama rekening aja setia.. :’)
Terbaik memang. #syukaak
June 2, 2016 at 11:24 pm
Ihhhhiii kesetiaan bisa dimulai dari hal-hal yang sederhana.
June 2, 2016 at 11:54 am
Untuk sekelas bank nasional, BNI memang oke, dari segi pelayanan sangat ramah dan menunjukkan kelasnya sebagai BUMN yang layak puji. Demi menjangkau seluruh nasabah, utamanya di kota-kota kecil, teller machine harus di massifkan keberadaannya. Semoga.
June 2, 2016 at 11:21 pm
Siiipp Bank ini paham keadaan. Semoga dewan juri dan pihak bank BNI membaca komentar-komentar di postingan ini. Tengs komennya bung.
June 1, 2016 at 11:52 pm
saya mungkin kurang beruntung.
Saat teman” yang lain sibuk urus ktm.y utk djadikan atm saya acuh karena adaji atm ku dari bank lain yg berbeda huruf tengah dari BNI. tapi kmudian iri, Saat saldo ktm/atm teman bisa sampai nol rupiah,, saldo atmku selalu tertahan minimal.50rb dan entah kenapa setiap Bulan saldo sedikit” trpotong entah keman…saat mau beralih bank dgn KTM, dompet dan segala kartu di dalamnya hilang jatuh entah dimana. Hahaa
*entah knapa tulisan kali ini serasa iklan yaa, tp paragraf2 awalnya tetap ππππTbest!
June 2, 2016 at 9:29 am
Heheh, makasih sr.f sudah komen panjang. Kemenangan KTM BNI itu ada premi bulanannya yang nyaris nol. Memang cocok buat mahasiswa. Semangat sr.f!!!
June 1, 2016 at 11:14 pm
Huahahhaha
Curhatanku terwakili. Saya juga tidak punya buku tabungan untuk ATM itu dan masih sy pake sampe di jogja. Apalagi ketemu ATM 20ribuan. Sayangnya, akibat keasyikan geruk, lupa sisa saldo dan sepertinya diblokir. Hiks. Padahal ATM itu satu2nya yang mengerti keadaan saya, biaya adm yg rendah dan memudahkan org lain menyalurkan rezkinya ke saya. Heheheheehe
June 2, 2016 at 9:33 am
Waah ada juga ternyata kasus seperti ini. Padahal kartu ATM itu keren banget loh kasihan kalo sampe terblokir. Tengs Anhy sudah menjejak di blogku. πππ
June 1, 2016 at 7:36 pm
Beberapa kali menyelamatkan saya!
Ku copy ini kata-kata kaak..
Sumpah, pernah kualami juga.
Berkat Itu ATM/KTM saya terselamatkan.
Alhamdulillah
June 1, 2016 at 8:29 pm
Alhamdulillah, betulbetul ini KTM BNI ini menyelematkan banyak sekali mahasiswa. Lanjutkeun!!!
May 31, 2016 at 9:04 pm
Tulisan ta bisa jadi referensi untuk memilih bank kayaknya kak, na kalah-kalah.i iklan bank di TV hehehe.. Tulisannya keren, terus menulis kak
May 31, 2016 at 9:58 pm
Hahahah syukran Rismi. Iyye karna memang pengalaman pribadiku ini kutulis.
May 31, 2016 at 3:02 pm
waaah pengalaman yang menarik kak dengan teman setia “Kartu ATM BNI mahasiswa” hehe. hmm sebuah perjalanan panjang yang sewaktu-waktu muncul dalam ingatan. masa kuliah memang mengajarkan kita untuk selalu mensyukuri apa yang ada, karena disinilah kita bisa memaknai arti kehidupan sesungguhnya. jauh dari orang tua, kadang hidup sendiri di kost, kadang saat kita butuh pundak orang tua untuk bersandar atau sahabat tapi mereka sibuk dengan dunianya masing-masing(merasa kesepian di tengah keramaian) maap curhat dikit hehe. jadi saya suka dengan tulisan-tulisan kakak π banyak hal bisa saya petik. sukses selalu kak π
May 31, 2016 at 4:51 pm
Yuhuu makasih Ayu atas komentar panjangnya. Sering-seringlah bikin jejak di tulisan saya. Salam blogger!
May 31, 2016 at 11:41 am
Setianya kak sama ATMnya, padahal bukan lagi Mahasiswa…. π
Sudah beberapa teman yang sarankan untuk gunakan tabungan ini karena kemudahannya, tapi kayaknya belum ada di kecamatan tempat tinggalku π’, jadinya pake yang biasa dipake orang tua… π
May 31, 2016 at 12:01 pm
Hehehe, banyak bela kemudahannya pake BNI. Makasih Dila sudah komen, mudamudahan orang BNI baca komentar ini, supaya di kecamatanta adami juga BNI nya.
May 31, 2016 at 11:09 am
Saya palinng suka ATM BNI pettarani kak, di perlu repot” turun dr kendaraan.. π
May 31, 2016 at 4:54 pm
Oooh keren memang BNI, banyak sekali kelebihannya.
May 31, 2016 at 10:43 am
Great. Terus menulis kak, terus menginspirasi. Cerita kartu mahasiswanya keren.
May 31, 2016 at 4:58 pm
Siap. Bung juga keren. Tulisan-tulisannya di blog menginspirasi.
May 31, 2016 at 10:40 am
Mauta jugaaa haha
Apalah saya ini yg bukan anak rantau kak. Sepertinya saya adalah salah satu mahasiswa yg kurang beruntung sebab memiliki kartu mahasiswa yg tidak sekaligus sebagai kartu ATM BNI sebagaimana yg kita tuliskan kak ππ
May 31, 2016 at 5:01 pm
Beruntung itu soal cara pandangji Tia. Tidak bisa pakai ukuran orang lain. Pasti kamu punya keadaan yang lebih beruntung dari hanya sekadar memiliki kartu mahasiswa yang sekaligus atm. Semangat!!!
May 31, 2016 at 10:22 am
Lelaki setia seperti kita ini pasti calon suami idaman. Kuakui memang kak, BNI itu keren, banyak sekali ATM tersedia di sudut kota. Apalagi fasilitas setor tunainya, memudahkan sekali kalo mauki transaksi. Hebat ka!
May 31, 2016 at 12:12 pm
Trima kasih banyak jum.
May 31, 2016 at 9:47 am
Hehe,,,ATM BNI yah?saya mungkin bukan pengguna setianya,,lebih tepatnya saya punya dua ATM. Tapi,,yg harus saya akui bahwa usaha nya untuk menjangkau daerah terluar memang jempol,,
Semoga menjadi lelaki yang tetap setia,,hehe,,ehh
May 31, 2016 at 10:00 am
Hahaha, serius BNI taplus muda itu cocok untuk mahasiswa rantau. Trua bisa nyetak foto kita di kartunya. Keren kan?
May 31, 2016 at 7:45 am
Hahahaa.. Sy juga pengguna ATM BNI yg setia kak. Dari maba sampee skrg yg sdh Lulus. Pernah bberapa Kali diminta untk ganti ATM, tp tetap saja BNI yg terbaik, tak bisaa berpaling k yg lain wkwk.π
May 31, 2016 at 7:50 am
Asssiikkk setianya mo saya. Iyya sih tidak ada alasan tinggalkan BNI. Fasilitas yang paling keren dari BNI itu setoran tunai yang tersedia di banyak tempat. Ini bikin menang BNI ketimbang bank lain.
May 31, 2016 at 7:39 am
Namanya Juga Kesayangan, Akupun Memilih Setia ππππ
May 31, 2016 at 7:45 am
Suit suit… Sama rekening aja setia, apalagi sama ….
May 31, 2016 at 7:31 am
Ciyee kakak, sama ATM saja loyall apalagiiii sama…. Hahaha, oiya bicara soal ATM, di sepanjang pengamatan dan perjalanan pulang saya dari kampus ke rumah yg lintas kabupaten, ATM yg paling mudah ditemui memang BNI kak.. Bukan cuma ituu, sy paling senang ktika masuk k atm BNI karena ATMnya nyaman, dingin, dan harum kak… Hehe
May 31, 2016 at 7:42 am
Hahahah pintar tong ini Anhy Chan. Yuhuuu adem memang atm nya BNI. Tengs Anhy sudah bikin komen di postingan ini. π
May 31, 2016 at 2:08 am
kecewa tak lain berarti menunda kepuasan ^^
saya juga masih pakai kartunya, cuma pernah dapat peringatan dari pihak BNI utk tidak lagi digunakan, tdk jelas alasannya. tapi waktu itu gegara saya setor tunai (kemudahan ini yg paling sy senangi dari BNI), uangnya masuk sedang saldo tdk bertambah. sedikit curhat dengan harapan BNI baca postingan ini, sekaligus baca komentar saya..heheh
May 31, 2016 at 6:01 am
Waah iyya. Semoga juri BNI baca komentar ini, dan tahu bagaimana menyikapi kartu mahasiswa anak UNM. But, overall Bank BNI tetap terbaik. Salah satu yang menyenangkan dari BNI adalah pelayanan di Bank -nya, baik itu keramahan security-nya maupaun teller dan costumer service-nya.
May 31, 2016 at 12:22 am
Saya jg menggunakan kartu tersebut sejak 5 tahun silam.. Sudah 2x tertinggal di mesin ATM tp Alhamdulillah bisa kembali dgn berbagai usaha, soalnya tdk ada yg sebaik Si Biru itu dalam hal transaksi perbankan.. hehehe
May 31, 2016 at 5:56 am
Waah pengalamanmu Dia sepertinya layak untuk dituliskan. Dan ikutlah di blog competition yang diadakan oleh BNI dalam rangka ulang tahun ke 70 Bank Nasional Indonesia. Salam blogger π
May 30, 2016 at 11:32 pm
Saya pernah tertolong juga kartu sakti itu..tapi akhirnya remuk juga..
May 30, 2016 at 11:52 pm
Hahahah, iyye ini kartu sungguh banyak sekali jasanya sama hidupku di Makassar. Tengs daeng sudah singgah komen β
May 30, 2016 at 11:18 pm
Saya juga punya ATM yang kayak gitu, hanya saja sudah tidak dipergunakan lagi, mungkin sama halnya dengan kakak, ATM sudah kusam, sampai-sampai tulisannya pun memudar ππ
tapi setidaknya itu bisa jadi benda “antik” yg selalu mengingatkan kalau saya pernah jadi mahasiswa ππ
May 30, 2016 at 11:57 pm
Iyya Fitria, anak UNM pasti menganggap kartu itu sangat berharga bahkan sampai jadi barang antik. Tengs banget sudah singgah di blogku. Salam blogger. πͺ
May 30, 2016 at 11:06 pm
Saya juga pengguna BNI sejak berstatus mahasiswa baru hingga skg di usia studi yg sebentar lagi genap 4 tahun, saya merasakan kesenangan yg sama “kemudahan”, ATM BNI selalu ada disetiap sudut kota π
May 31, 2016 at 12:01 am
Ini kenyataan yang musti banyak orang tau, bahwa kartu mahasiswa dan atm bni itu adalah sebuah anugerah bagi anak-anak unm dan bagi alumninya. BNI memang selalu ada dan melayani dengan hati.
May 28, 2016 at 8:52 pm
Sampai kapan masa berlakunya ka? Atau tak terbatas ?
May 28, 2016 at 8:56 pm
Wah etisnya sebenarnya kan kartu mahasiswa ditarik pas kita lulus. Saya kurang tau pasti sampai kapan berlaku, yang jelas saya di tahun ke sepuluh masih bisa digunakan, cuma karena fisiknya hancur terlalu lama di simpan di dompet makanya kukonversi jadi rekening Taplus BNI. Cobaki tanya di official twitternya BNI @BNI lewat Direct Message terus pakeki hashtag #AskBNI langsung najawab itu. π
May 28, 2016 at 9:35 pm
Oh.. oke2.. siip..π
May 31, 2016 at 12:06 am
Siap
May 30, 2016 at 11:21 pm
setau saya kartu itu akan terus belaku sampai kapanpun selama kita (mahasiswa bersangkutan) tidak melapor ke pihak bank kalau kita sudah tidak berstatus mahasiswa aktif lagi ππ
May 30, 2016 at 11:54 pm
Mungkin bisa seperti itu andai saja fisiknya itu kartu baik-baik saja. Sayangnya, kartu tunggalku terlalu lama jadi raja di dompet, jadi yaah hancur dam patah-patahmi